Event

Pengalihan Aliran Sungai Banyuasin pada 12 Mei 2020

Tahapan demi tahapan pun dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, dan telah dilakukan pengalihan aliran Sungai Banyuasin pada proyek pembangunan Bendungan Randugunting sebagai tanda dimulainya pekerjaan penggalian pondasi tapak Bendungan Randugunting di alur Sungai Banyuasin.

Impounding Bendungan Randugunting

Bendungan Randugunting yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) mulai tahap pengisian air/impounding pada Senin 29 November 2021.

Pengisian air Bendungan Randugunting ditandai dengan seremonial penekanan tombol sirine bersama oleh Bupati Blora Arief Rohman, Kepala Dinas Pusdataru Prov. Jateng Eko Yunianto, Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama, Dandim Blora Teguh, Kepala Kejaksaan Negeri Blora Yohanes Avilla Agus, Ketua DPRD Blora H.M Dasum, serta Kadivre Perhutani Jateng Budi Widodo, dilanjutkan penandatanganan batu prasasti.

Setelahnya dilakukan penutupan pintu pengelak sebagai awal dimulainya Bendungan Randugunting digenangi untuk menjadi waduk. Nantinya, bendungan ini memberikan multi manfaat yaitu intensifikasi Daerah Irigasi Kedungsapen Kab. Rembang seluas 630 ha, penyediaan air baku Kab. Blora 100 lt/dt, Kab. Pati 50 lt/dt, pengendalian banjir, dan pariwisata.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pemkab. Blora, Pemkab. Pati, Pemkab. Rembang, dan dari Pusdataru Prov. Jawa Tengah, BP2JK Wilayah Jateng, dan BBWS Pemali Juana.

"Pelaksanaan impounding ini bersamaan saat musim hujan dan fenomena La Nina, sehingga diharapkan manfaat konservasi SDA maupun manfaat pengendalian banjir dari Bendungan Randugunting langsung terasa. Idealnya pengisian dilakukan antara 15 hingga 30 hari," ucap Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi.

Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan PSN Bendungan Randugunting di wilayahnya.

"Saya mewakili masyarakat Blora mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juana, dan harapannya agar Bendungan Randugunting ini dapat segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo," ucapnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon dalam rangka menyambut Hari Bakti PU ke-76.

Diresmikan Diawal 2022, Presiden Joko Widodo: Bendungan Randugunting Sediakan Air untuk Daerah Kering di Blora, Pati, dan Rembang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022). Peresmian diikuti dengan penyebaran benih ikan dan peninjauan display pembangkit listrik tenaga surya oleh Presiden dengan menaiki perahu, dilanjutkan penandatangan prasasti tanda selesainya pembangunan Bendungan Randugunting.

Turut hadir dalam peresmian Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Bupati Arief Rohman, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo serta Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito.

Presiden Jokowi menyampaikan Bendungan Randugunting dengan kapasitas volume tampung air 14,4 juta m3 untuk mengairi kurang lebih 650 hektare sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati, dan Rembang.

"Kita berharap dengan selesainya waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini ketahanan pangan kita akan semakin baik, kemandirian pangan kita akan semakin baik, karena kunci dari ketahanan pangan kita adalah air dan air akan ada kalau kita memiliki waduk sebanyak-banyaknya," kata Presiden Jokowi.

Bendungan Randugunting merupakan bendungan ke-14 yang diresmikan Presiden Jokowi dari 15 bendungan yang selesai 2021. Peresmian bendungan ini merupakan yang pertama pada tahun 2022.

"Kita juga harapkan Waduk Randugunting bisa menjadi tempat pariwisata sangat baik bagi masyarakat Kabupaten Blora dan sekitarnya," lanjut Presiden.

Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Randugunting sudah sejak tahun 1990-an direncanakan untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan Rembang. Pembangunan bendungan sendiri mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 atau lebih cepat 10 bulan dari kontrak yang jatuh pada November 2022.

"Kita tahu bahwa Blora dan Rembang ini termasuk rawan atau langka air. Dengan konversi dari sawah tadah hujan menjadi sistem irigasi teknis dengan air yang bersumber dari bendungan, kita berharap intensitas tanam meningkat," tutur Menteri Basuki.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menuturkan Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektare juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75% atau sebesar 81 m3/detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.

"Selain sebagai retensi banjir, tadi Bapak Presiden manaiki perahu, ada bebek-bebekan yang artinya potensi destinasi pariwisata itu sangat besar di Bendungan Randugunting," ujar Dirjen SDA Jarot Widyoko.

Pembangunan Bendungan Randugunting yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya - PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 senilai Rp880 miliar dapat selesai lebih cepat, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menandatangani prasasti tanda selesainya pembangunan Embung Kedung Sambi di Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora. Embung ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2019 dengan biaya sebesar Rp18, 7 miliar. Embung tersebut memiliki kapasitas tampung sebesar 232 juta m3 dengan luas genangan 4,92 hektare.

Manfaat utama embung adalah untuk irigasi seluas 30 hektare dan penyediaan air baku 7,79 liter/detik. Embung Kedung Sambi juga berpotensi sebagai kawasan konservasi air dan destinasi agrowisata, khususnya varietas Melon Golden Aroma.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, dan Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR Muhammad Adek Rizaldi.