Bangunan pengelakan sungai dibangun untuk pengalihan aliran sungai selama periode pelaksanaan konstruksi bendungan. Bangunan yang ada meliputi Saluran terbuka hulu P1-P5, Saluran tertutup P7-P21, Saluran terbuka hilir P22-P28, Saluran dengan bronjong, Saluran sudetan S1-S5, dan Bangunan pengambilan P6 (Intake S1-S9).

Saluran Pengelak (River Diversion). Saluran pengelak menggunakan tipe konduit, sebagian saluran terbuka dan saluran tertutup. Pengelakan sungai dilakukan jika konstruksi konduit pengelak dan bangunan pengelakan telah selesai. Pengelakan sungai dimulai dari penutupan alur sungai agar aliran sungai eksisting berubah menuju konduit pengelak. Bangunan pengelak berada di sandaran kanan maindam. Dengan begitu pembangunan tubuh bendungan dapat dilanjutkan tanpa ada hambatan dari aliran sungai.

Untuk bangunan konduit pengelak sendiri menggunakan debit banjir Q25 tahun sebesar 81,42 m3/detik. Dari perhitungan hidrograf inflow dan outflow dihasilkan Bangunan Pengelak tipe konduit dengan dimensi 2 x 2 x 3 m, dan panjang 320 m. Adapun prosedur Pengelakan Sungai adalah sebagai berikut:

Menentukan letak As Saluran Pengelak, inlet dan outlet saluran pengelak.

Proses pembersihan lahan yang menggunakan alat berat.

Melakukan penggalian saluran yang berada di tanah asli.

Pada rencana As Saluran Pengelak dilakukan pekerjaan pondasi.

Bersamaan dengan pekerjaan pondasi saluran dapat dilakukan pembesian dan pemasangan bekisting untuk saluran river diversion.

Setelah pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisting maka dilanjutkan pekerjaan pembetonandengan mutu K-225.

Apabila pembetonan lantai dan dinding sudah selesai, maka dilanjutkan pekerjaan pembetonan dinding atas, pembenahan saluran dihilir outlet, dan pemasangan bronjong.

Bila pembetonan telah cukup umur dan siap untuk digunakan, maka mulai dilaksanakan pengelakan sungaidengan cara membuat cofferdam sementara (temporary cofferdam).