Spillway

Spillway (pelimpah) berfungsi untuk mengalirkan air apabila kapasitas tampungan waduk melebihi muka air normal, sehingga tidak membahayakan keamanan tubuh bendungan. Bangunan pelimpah merupakan tipe pelimpah samping yang mengalirkan air untuk menghindarkan dari bahaya limpasan air di atas puncak bendungan (over topping). Pelimpah dengan mercu tipe Ogee dengan elevasi +94,27. Didesain dengan debit Q1000 86,10 m3/detik dan QPMF 205,03 m3/detik.

Bagian-bagian penting pada bangunan Spillway:

Ambang pelimpah, sebagai salah satu komponen pada bangunan spillway yang berfungsi untuk mencegah limpasan air pada tubuh bendungan.

Saluran peluncur sebagai saluran untuk mengatur air debit banjir mengalir ke hilir melewati saluran transisi dan peredam energi.

Kolam olak (energy dissipator) sebagai konstruksi yang meredam energi debit yang dialirkan saluran peluncur.

Lingkup pekerjaan pembangunan Spillway:

a. Pekerjaan Tanah - Land Clearing, Grubbing & Stripping. Pembersihan lokasi dilaksanakan terhadap material- material yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan struktur seperti: rumput/semak, pohon-pohon ataupun sampah-sampah serta tanah humus yang dibuang ke tempat yang sudah ditentukan. Setelah itu dilanjutkan pekejaan stripping yaitu pengupasan tanah permukaan sedalam 30 cm.

Galian Tanah. Dilaksanakan hingga mencapai elevasi yang sesuai dengan gambar rencana. Galian dilakukan dengan excavator ke stockpile untuk dipakai timbunan bendungan. Material yang tidak bisa digunakan dibawa ke area disposal.

Galian Batu. Dilaksanakan dengan menggunakan hydraulic breaker untuk memecah batuan. Hasil pecahan batu dibawa dump truck ke stockpile atau disposal area.

Timbunan Tanah Random. Dilaksanakan setelah struktur bangunan pelimpah selesai, Denah dan Potongan Memanjang Spillway timbunan ini berfungsi sebagai backfill dari proses galian sebelumnya. Material diperoleh dari galian terseleksi yang diambil dari galian Spillway, bendungan, konduit dan quarry yang disimpan di stock pile. Material random harus merupakan perpaduan yang baik, tahan lama, batuan berkualitas baik, batu besar dan kerikil dengan ukuran partikel maksimum sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

b. Pekerjaan Struktur - Ambang Pelimpah Ogee. Pekerjaan struktur ambang pelimpah dibagi menjadi beberapa tahap pengecoran. Area pengecoran terbagi atas area pelimpah samping, lantai tengah, dan dinding samping. - Saluran Transisi. Saluran transisi dibagi beberapa stage pengecoran dengan pembagian struktur dinding kanan, kiri, dan lantai tengah.

Pekerjaan struktur dilakukan sebagai berikut: - Lantai kerja. Untuk memudahkan pekerja berdiri di atas lahan kerja yang merupakan beton campuran semen Portland, air, dan agregat halus. Menggunakan mutu beton K125 dengan tebal 100 mm. Pekerjaan lean concrete dilaksanakan sesuai dengan panjang Spillway dilakukan manual dengan concrete pump dan dipadatkan dengan concrete vibrator. Alat yang digunakan yaitu: Batching plant, Truck mixer, Concrete pump, Concrete vibrator.

Pembesian. Besi tulangan menggunakan tulangan ulir guna memperkuat struktur. Pemasangan pembesian diikat dengan kawat bendrat sedemikian rupa sehingga tidak mudah bergeser ataupun berubah posisi/lepas. Pekerjaan pemasangan besi tulangan setelah pekerjaan lantai kerja selesai dikerjakan. Pekerjaan pembesian menggunakan alat yaitu: Bar cutter, Bar bender, Genset, Truck flat bed, Gunting besi manual, dan alat bantu lainnya.

Bekisting. Sebagai tempat struktur sementara pencetakan beton agar sesuai dengan rencana. Dipasang secara manual dengan bantuan service crane dengan handtools oleh tukang terampil. Alat yang digunakan yaitu: Crane service, Truck flat bed, gergaji, dan alat bantu lainnya.

Pengecoran. Digunakan mutu beton K225 untuk mencetak beton menggunakan concrete pump. Sebaiknya pekerjaan dilakukan malam hari untuk menghindari penguapan berlebih. Setelah formwork diinspeksi dan dicek dimensi, selimut beton dan vertikalitasnya selanjutnya dilakukan pekerjaan pengecoran menggunakan concrete pump. Proses pengecoran pada lantai maupun dinding dilaksanakan dalam beberapa tahapan cor. Setelah pengecoran tahap pertama selesai kemudian dilanjutkan pemasangan bekisting tahap berikutnya kemudian dicor, begitu seterusnya sampai elevasi rencana. Pekerjaan pengecoran menggunakan alat yaitu: Batching plant, Truck mixer, Concrete pump, Beton vibrator, dan peralatan bantu lainnya.

Pembongkaran. Setelah beton mengeras dan cukup kuat bekisting harus segera dibongkar agar beton tidak rusak.

Curing. Setelah pembongkaran, beton dilakukan curing atau diberikan percikan air/dibasahi sampai beton mengeras agar kadar air cukup.